Kamis, 17 Desember 2009

Meninggalkan Ekonomi Riba Lebih Penting Dibanding Aksi Anti-Korupsi

Ekonomi ribawi itu berdampak pada pengaruh korupsi. Musibah yang melanda ekonomi Indonesia akibat sistem ekonomi ribawi 

Musibah yang melanda ekonomi Indonesia selama ini akibat dominasi penerapan sistem ekonomi ribawi. Dalam praktiknya, ekonomi ribawi lebih membuat orang menjadi gila seperti kemasukan setan.

Pernyataan ini disampaikan Panglima Komando Laskar Islam Munarman, menyikapi perjalanan dramatis kasus Bank Century dan korupsi di Indonesia yang masih belum menemukan titik terang.

“Ekonomi riba menjadikan orang menjadi gila. Sudah seperti orang yang kemasukan setan. Dalilnya jelas, ini di jelaskan oleh Allah dalam Al-Quran,” ujar Munarman kepada www.hidayatullah.com, Selasa (8/12).

Karena itu, pihaknya akan terus mengawal dan mendukung gerakan melawan penerapan ekonomi riba dan melawan korupsi.

Hanya saja, terkait rencana aksi sosial besar-besaran dalam memperingati Hari Anti-Korupsi Se-Dunia, Rabu (9/12), Munarman mengaku tak banyak terlibat. Menurutnya, sekedar aksi peringatan akan berekses kecil. Sebab perang terhadap ekonomi ribawi itu jauh lebih penting, yang justru berdampak pada pengaruh korupsi. Adapaun gerakan aksi antikorupsi, hanyalah cabang dari masalah utama, yakni ekonomi ribawi.

“Kalau itu (Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia, red) hanya untuk permukaannya, kalau kita mendorong supaya Indonesia meninggalkan sistem riba, itu saja,” jelas mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) ini.

Menurut Munarman, selama menggunakan sistem ekonomi ribawi maka akan terus terjadi korupsi.

Sumber :
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10059:meninggalkan-ekonomi-riba-lebih-penting-dibanding-aksi-anti-korupsi&catid=1:nasional&Itemid=54

8 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar